HIDUP
LEBIH DAMAI DENGAN MUJAHADATUN NAFSI, HUSNUZZAH DAN UKHUWAH
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN
|
1.2. Menghayati nilai-nilai yang terkait dengan
mujahadah al-nafs, husnuzan dan ukhuwah
|
1.2.1. Membiasakan diri menanamkan nilai-nilai
yang terkait dengan mujahadah al-nafs, husnuzan dan ukhuwah
|
2.2.
Menunjukkan perilaku
kontrol diri (mujahadatun- nafs), prasangka baik (husnuz-zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al- Anfal (8) : 72; Q.S.
Al- Hujurat (49): 12, Q.S.
Al-Hujurat (49): 10; serta hadis
riwayat Al- Bukhari dari Abu Hurairah
|
2.2.1.
Mengimplementasikan
perilaku kontrol diri (mujahadatun-
nafs), prasangka baik
(husnuz-zann), dan
persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al- Anfal (8) : 72; Q.S.
Al- Hujurat (49): 12, Q.S.
Al-Hujurat (49): 10; serta hadis
riwayat Al- Bukhari dari Abu Hurairah
|
3.2. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadatun-nafs), prasangka baik (husnuz- zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat
Surah Al-Anfal (8) : 72;
Q.S.
Al-Hujurat (49): 12, Q.S. Al-Hujurat
(49): 10) serta hadis
riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah
|
3.2.1. Mampu menjelaskan pengertian peerilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
3.2.2. Mampu menjelaskan manfaat kontrol diri (mujahadah
an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
|
4.2. Mempresentasikan
isi
dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tentang kontrol diri
(mujahadatun-nafs),
prasangka baik (husnuz-
zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat
Surah Al-Anfal (8) : 72;
Q.S.
Al-Hujurat (49): 12,
Q.S.
Q.S. Al-Hujurat (49): 10) serta hadis
riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah
|
4.2.1. Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah)
4.2.2.Menunjukkan
perilaku orang yang meninggalkn kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
|
1.
Pengertian
Mujahadah an nafs sering disebut
juga dengan kontrol diri, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan
ego atau nafsu pribadi. Kontrol diri seringkali diartikan sebagai kemampuan
untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa kearah konsekuensi positif, kontrol diri pun merupakan salah satu
potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses
dalam kehidupan.
Jika kita menilik secara hakiki, nafsu diri
atau disebut sebagai hawa nafsu merupakan poros kejahatan. Karena, nafsu diri
memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan. Inilah kenapa Nabi
Muhammad SAW menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad
melawan musuh.
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا
بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا
وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ
يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ
اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
بَصِيرٌ (الأنفال : 72)
“ Sesungguuhnya orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin),
mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang
beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu
melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “ (Q.S
Al-Anfal : 72)
2.
Kandungan Surah
Al Anfal Ayat 72
Kandungan Surah Al Anfal ayat 72 dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a.
Allah memberikan derajat tertinggi dan mulia
disisi Allah bagi orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Nabi yang
rela berkorban dan meninggalkan nafsu duniawi dan memilih berjuang di jalan
Allah.
b.
Hendaknya umat islam turut berjuang di jalan
Allah, bersedia menanggung segala resiko dan duka perjuangan dan siap berkorban
dengan harta dan jiwa.
c.
Umat Islam hendaknya bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ALLAH SWT. Karena Allah selalu
melihat dan mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.
Manfaat
dan Hikmah Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Mujahadah An Nafs sangat penting dalam
kehidupan kita. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Kontrol diri berperan penting dalam hubungan
seseorang dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita
senantiasa hdup dalam kelompok/masyarakat dan tidak bisa hidup sendirian,
seluruh kebutuhan hidup kita pun terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu juga
kebutuhan psikologis dan dan sosial kita. Oleh karena itu kita harus kerjasama
dengan orang lain.
b. Kontrol diri memiliki peran dalam
menunjukkan siapa diri kita (nilai diri)
c. Kontrol diri berperan dalam pencapaian
tujuan pribadi.
Dengan mengembangkan kemampuan mengendalikan
diri sebaik-baiknya, maka kita akan dapat menjadi pribadi yang efektif.
Kemampuan mengendalikan diri menjadi sangat berarti untuk meminimalkan perilaku
buruk yang selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat juga
dalam tatanan kenegaraan.
Ciri-ciri
Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai kontrol diri
antara lain :
a. Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang
ditandai dengan kemampuan mengahadapi situasi yang tidak diinginkan.
b. Kemampuan menunda kepuasan dengan segera
mengatur perilaku.
c.
Kemampuan mengantisipasi peristiwa dengan mengantisipasi keadaan melaluipertimbangan
secara objektif.
d. Kemampuan menafsirkan peristiwa dengan
melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan dengan cara memperhatikan
segi-segi positifnya.
e. Kemampuan mengontrol keputusan.
Orang yang rendah kemampuan mengontrol diri
cenderung akan reaktif dan terus tidak stabil.
Prinsip-prinsip
dalam Muhajahad An Nafs
a.
Prinsip
Kemoralan
Agama islam mengajarkan moral yang baik bagi
setiap umatnya, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh dan lainnya.
b.
Prinsip
Kesadaran
Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar
senantiasa sadar saat suatu bentuk pikiran yang negatif muncul.
c.
Prinsip
Perenungan
Dengan melakukan perenungan, maka kita akan
cenderung mampu mengendalikan diri.
d.
Prinsip
Kesabaran
Perlu adanya kesadaran akan kondisi emosi yang
kita miliki.
e.
Prinsip
Pengalihan Perhatian
Manakala kita menyibukkan diri dengan aktifitas
yang positif.
Contoh
Perilaku Mujahadah An Nafs dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh perilaku Mujahadah An Nafs adalah
sebagai berikut :
a. Mampu mengendalikan hawa nafsu saat melihat
hal-hal yang disenangi.
b. Menolong orang lain meskipun dalam keadaan
sulit.
c. Menguasai diri kita.
d. Saat ada dorongan hati untuk berniat
negatif, maka segera ingat Allah.
e. Bersabar saat menghadapi masalah dan
berpikir untuk melakukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Hadis
tentang Anjuran Mujahadah An Nafs
“Mulailah (berbuat baik) kepada dirimu sendiri,
makan beri nafkahlah dirimu lebih dahulu. Bila masih ada yang akan engkau
nafkahkan berikanlah kepada keluargamu. Bila masih ada lagi sesudah memberi
keluargamu, berikanlah kepada karib kerabatmu. Dan bila masih ada lagi sesudah
memberi karib kerabatmu, maka bertindaklah seperti itu, yakni utamakanlah yang
lebih erat hubungannya dengan orang yang akan di beri nafkah itu, dan
demikianlah seterusnya.” (H.R An Nasa’i dari Jabir)
A.
Pengertian
Secara bahasa kata “husnudzan“ berasal
dari bahasa arab yang terdiri dari 2 kata, yang pertama kata “husnu” dan
yang keduanya “adz-dzan”. “husnu” mengandung arti “baik”, dan “adz-dzan”
artinya “dugaan atau prasangka
Husnudzan adalah sikap atau keadaan jiwa yang
berprasangka baik atau positif thinking
B. Macam-macam
Husnudzan
1.Husnudzan kepada Allah
SWT (Q.S Al-Baqarah {2} : 216). Husnudzan ini dengan cara :
- Senantiasa ta’at dan patuh terhadap perintah
Allah SWT
- Bersyukur apabila mendapatkan keni’matan.
- Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian
serta cobaan.
- Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala
penderitaan dan kegagalan.
2.Husnudzan kepada diri sendiri,
dengan cara :
- Percaya diri
- Gigih
- Berinisiatif
3.Husnudzan kepada orang lain
atau sesama manusia, dengan cara :
- Senang berteman dengan orang lain
- Berpikir positif terhadap orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain
Dalil
Al-Qur'an tentang Husnudzan
بسم
الله الرحمن الرحيم
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا
اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan dagingsaudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijikkepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah MahaPenerima taubat lagi Maha Penyayang “ (Q.S Al-Hujurat
[49] : 12)
Isi dan kandungan ayat
- Ayat ini me ngajarkan
umat islam agar memiliki akhlak yang baik, yakni akhlak kepada Allah SWT,
Rasul-Nya, dan kepada sesama umat (muslim maupun non muslim), dan akhlak kepada
lingkungan
- Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau
jiwa
- Salah satu akhlak tercela yang harus
dihindari adalah prasangka buruk (su’udzan)
- Menggunjing juga akhlak tercela yang harus
dihindari
- Gibah dan Tajassus juga adalah akhlak yang
dilarang.
Sabda Nabi Muhammad SAW
قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم-«إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ
، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلاَ تَجَسَّسُوا» (رواه البخارى ومسلم)
“ Hatihati kalian dari dzan / prasangka, karena dzan / prasangka ituadalah ucapan paling dusta, dan janganlah kalian memata-matai sesamakalian
“ (H.R Bukhari Muslim)
Hikmah
Husnudzan
- Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang
diberikan oleh Allah SWT kepada hamba (dirinya).
- Selalu bersikap khouf (takut)
dan raja’ (berhadap) kepada Allah
- Akan selalu optimis dan tidak berkeluh kesah
serta tidak berputus asa.
- Akal fikiran akan selalu jernih dan
terjauhkan dari akal fikiran kotor atau negatif.
- Terjauh atau terhindar dari permusuhan dengan
orang lain dan lebih dapat mempererat tali silaturahmi atau pertemanan
- Tentunya dengan husnudzan ini,
pelakunya akan disayangi oleh Allah SWT, Rasul-Nya dan orang lain
Manfaat dan Hikmah Husnuzhan
ü Tumbuh rasa
cinta kepada Allah SWT
ü Tercipta
ketenangan dan kedamaian dalam hati
ü Terjalin
ukhuwah (persaudaraan)
ü Terhindar dari fitnah
ü Terhindar dari
rasa iri dan dengki
ü Memperoleh
pahala dari Allah SWT.
Contoh perilaku Husnuzzhan
ü Selalu
memperhatikan kepentingan umum, bangsa dan negara
ü Suka memberikan
pembinaan yang baik kepada sesame
ü Gemar
memberikan pertolongan kepada sesame
ü Selalu
menjauhkan diri dari perilaku egois
ü Meyakini bahwa
Allah benar benar Maha Esa
ü Umat muslim
wajib bertaqwa kepada Allah
ü Beribadah dan
berdoa kepada Allah
ü Bertawakal
kepada Allah
ü Menerima dengan
ikhlas semua keputusan dari Allah Swt
Ukhuwah bisa diartikan sebagai
“persaudaraan”.
Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan “.
Secara majazi kata ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur seperi suku, agama, profesi dan perasaan.
Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “akh” yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti “teman akrab atau sahabat”.
Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan “.
Secara majazi kata ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur seperi suku, agama, profesi dan perasaan.
Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “akh” yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti “teman akrab atau sahabat”.
1.Ukhuwah ‘Ubudiyah atau
saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah SWT. Seluruh makhluk yang
ada di alam semesta ini bersaudara dalam arti memiliki kesamaan dalam beribadah
kepada Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)
2.Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam
arti seluruh ummat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari
seorang ayah dan ibu. (Q.,S Al-Hujurat [49] : 12)
3.Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb,
yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. (Q.S Al-A’raf [7] : 65)
4.Ukhuwah dalam agama islam, yaitu
persaudaraan antara sesama muslim. (Q.S Al-Ahzab [33]
Dalil Ukhuwah
Dalil Ukhuwah
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orangorang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itudamaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dantakutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S
Al-Hujurat [49] : 10)”
Ukhuwah untuk Menjaga Kerukunan dan Persatuan
Kata kerukunan berasal dari rukun, yang berarti
damai, tidak bertengkar. Adapun maksud perlunya persatuan dan kerukunan adalah
karena manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk
sosial.
Manfaat dan Hikmah Ukhuwah
a. Akan
mendapatkan rasa manis dan lezatnya iman, sebagaimana sabda Rasulullah: “
Tiga perkara yang barangsiapa mendapatinya, dia akan merasakan manisnya iman, yaitu
dia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi daripada kecintaan kepada selain
keduanya, dia mencintai saudaranya dan dia tidaklah mencintainya melainkan
karena Allah, dia membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia
membenci untuk dilemparkan ke dalam An Nar.” (HR. Al Bukhari dan
Muslim)
ü Allah akan
melindungi dari kengerian pada hari kiamat kelak
ü Mencintai
karena Allah akan mendatangkan iman yang akan mengantarnya ke surge
ü Ukhuwah akan
melahirkan akhlak yang sempurna
ü Ukhuwah akan
memperkokoh kekuatan kaum muslimin.
Contoh Perilaku Ukhuwah dalam Kehidupan
ü Menegakkan
sholat berjamaah di masjid
ü Menebarkan
salam
ü Membantu
meringankan beban yang sedang menghimpit saudaranya
ü Saling
memaafkan
ü Menajuhi
perbuatan maksiat
ü Saling
mendoakan dengan kebaikan
Soal Evaluasi
Berilah
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling
benar!
1. Bersungguh-sungguh berjuang melawan hawa
nafsu disebut juga ….
A. mujāhadatun D. ḥusnuẓ-ẓann
B . mujāhadatun-nafs E. ukhuwah
C . jihad
2. Mujāhadatun-nafs memiliki banyak manfaat dan
hikmah. Di bawah ini yang bukan manfaat dan hikmah mujāhadatun-nafs adalah ....
A. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
B. Mendapatkan ridha dari Allah subḥānahū wa taʻālā
C. Dicintai Allah subḥānahū wa taʻālā dan sesama manusia
D. Hidup menjadi terasa dikekang
E. Hati semakin bersih dan tenang
3.
Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ṣallāllāhu ‘alaihi wasallam ke Madinah
bersama para sahabatnya, mengakibatkan manusia pada saat itu terkelompok
menjadi tiga golongan yaitu ….
A. Muhajirı̄n, Anṣār, dan tidak keduanya
B. Muhajirı̄n, Anṣār, kāir
C. Muhajirı̄n, Anṣār, Munāik
D. Muhajirı̄n, Anṣār, Musyrik
E. Muhajirı̄n, Anṣār, Yahudi
4.
Nafsu yang mendorong manusia untuk berbuat keburukan adalah ….
A. An-Nafsul-Muṭmainnah
B. An-Nafsul-Lawwāmah
C. An-Nafsul-Ammārah
D. Nafsu jahat
E. Nafsu angkara murka
5.
Kata yang bergaris bawah dalam ayat berikut secara berurutan memiliki
terjemahan ….
ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا
A. Mencari – menggunjing – sebagian kamu
B. Mencari kesalahan – sebagian kamu – menggunjing
C. Kesalahan – menggunjing – sebagian yang lain
D. Jangan diberikan – menggunjing – sebagian darimu
E. Mencari-cari kesalahan orang lain – menggunjing – di antaramu
6.
Berbaik sangka disebut dengan istilah ….
A. Suuẓ-ẓann
B. Su`ul- khātimah
C. Su`ul- adab
D. Ḥusnul-khātimah
E. Ḥusnuẓ-ẓann
7.
Kata yang bergaris bawah dalam ayat berikut secara berurutan memiliki
terjemahan ….
اِنَّماَ المُؤمِنُونَ اِخوَةٌ فاَصلِحُو بَينَ
اَخوَيكُم
A. Orang-orang mukmin – saudara – kedua temanmua
B. Orang mukmin – bersaudara – damaikanlah
C. Orang mukmin – saudara perempuan – damailah
D. Orang mukmin – damaikanlah – saudara
E. Orang mukmin – bersatu – damaikanlah
8.
Perhatikan hadis berikut!
المؤمن
للمؤمن كالبنيان يشدّ بعضه بعضا
Hadis
di atas menggambarkan kaum muslimin satu dengan lainnya adalah bagaikan ….
A. Satu badan yang jika salah satu anggotanya sakit maka lainnya
ikut merasakan
B. Buih di lautan yang mudah terhempas oleh tiupan angin
C. Satu bangunan yang saling menguatkan
D. Air mengalir di sungai yang jernih
E. Gedung tua yang hampir rusak
9.
Ukhuwah antara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh ….
A. Persamaan akidah dan keimanan kepada Allah subḥānahū wa taʻālā
B. Persamaan nasib dan perjuangan
C. Persamaan garis keturunan
D. Berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong
E. Persamaan bangsa
10. Ḥusnuẓ-ẓann
kepada Allah dapat dilakukan dengan dua sikap yaitu ….
A. Syukur dan sabar
B. Syukur dan tawaḍu’
C. Syukur dan ikhlas
D. Syukur dan takwa
E. Biasa biasa saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar