Senin, 14 Mei 2018

Bab II. Mujahadatun Nafsi, Khusnudzdzan dan Istiqomah


Pentagon: BAB  II 



HIDUP LEBIH DAMAI DENGAN MUJAHADATUN NAFSI, HUSNUZZAH DAN UKHUWAH

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN
1.2. Menghayati nilai-nilai yang terkait dengan mujahadah al-nafs, husnuzan dan ukhuwah
1.2.1. Membiasakan diri menanamkan nilai-nilai yang terkait dengan mujahadah al-nafs, husnuzan dan ukhuwah
2.2.
Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadatun- nafs), prasangka baik (husnuz-zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al- Anfal (8) : 72; Q.S. Al- Hujurat (49): 12,  Q.S. Al-Hujurat (49): 10; serta hadis riwayat Al- Bukhari dari Abu Hurairah
2.2.1.
Mengimplementasikan perilaku kontrol diri (mujahadatun- nafs), prasangka baik (husnuz-zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al- Anfal (8) : 72; Q.S. Al- Hujurat (49): 12,  Q.S. Al-Hujurat (49): 10; serta hadis riwayat Al- Bukhari dari Abu Hurairah
3.2. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadatun-nafs), prasangka baik (husnuz- zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12,  Q.S. Al-Hujurat (49): 10)  serta hadis riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah
3.2.1. Mampu menjelaskan pengertian peerilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
3.2.2. Mampu menjelaskan manfaat kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
4.2. Mempresentasikan isi dan kandungan ayat-ayat Al-Quran tentang kontrol diri (mujahadatun-nafs), prasangka baik (husnuz- zann), dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat Surah Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12, Q.S. Q.S. Al-Hujurat (49): 10)  serta hadis riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah
4.2.1. Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
4.2.2.Menunjukkan perilaku orang yang meninggalkn kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Horizontal Scroll: Mujahadatun Nafs


1.             Pengertian
Mujahadah an nafs sering disebut juga dengan kontrol diri, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Kontrol diri seringkali diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa kearah konsekuensi positif, kontrol diri pun merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan.
Jika kita menilik secara hakiki, nafsu diri atau disebut sebagai hawa nafsu merupakan poros kejahatan. Karena, nafsu diri memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan. Inilah kenapa Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh.

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ   وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (الأنفال : 72)
“ Sesungguuhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (tetapi) jika mereka meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “ (Q.S Al-Anfal : 72) 

2.             Kandungan Surah Al Anfal Ayat 72
Kandungan Surah Al Anfal ayat 72 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.              Allah memberikan derajat tertinggi dan mulia disisi Allah bagi orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Nabi yang rela berkorban dan meninggalkan nafsu duniawi dan memilih berjuang di jalan Allah.
b.             Hendaknya umat islam turut berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala resiko dan duka perjuangan dan siap berkorban dengan harta dan jiwa.
c.              Umat Islam hendaknya bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ALLAH SWT. Karena Allah selalu melihat dan mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.



Manfaat dan Hikmah Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Mujahadah An Nafs sangat penting dalam kehidupan kita. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Kontrol diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita senantiasa hdup dalam kelompok/masyarakat dan tidak bisa hidup sendirian, seluruh kebutuhan hidup kita pun terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu juga kebutuhan psikologis dan dan sosial kita. Oleh karena itu kita harus kerjasama dengan orang lain.
b. Kontrol diri memiliki peran dalam menunjukkan siapa diri kita (nilai diri)
c. Kontrol diri berperan dalam pencapaian tujuan pribadi.
Dengan mengembangkan kemampuan mengendalikan diri sebaik-baiknya, maka kita akan dapat menjadi pribadi yang efektif. Kemampuan mengendalikan diri menjadi sangat berarti untuk meminimalkan perilaku buruk yang selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat juga dalam tatanan kenegaraan.
                                   
Ciri-ciri Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai kontrol diri antara lain :
a. Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang ditandai dengan kemampuan mengahadapi situasi yang tidak diinginkan.
b. Kemampuan menunda kepuasan dengan segera mengatur perilaku.
c. Kemampuan mengantisipasi peristiwa dengan mengantisipasi keadaan melaluipertimbangan secara objektif.
d. Kemampuan menafsirkan peristiwa dengan melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positifnya.
e. Kemampuan mengontrol keputusan.
Orang yang rendah kemampuan mengontrol diri cenderung akan reaktif dan terus tidak stabil.

Prinsip-prinsip dalam Muhajahad An Nafs
a.             Prinsip Kemoralan
Agama islam mengajarkan moral yang baik bagi setiap umatnya, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh dan lainnya.
b.             Prinsip Kesadaran
Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa sadar saat suatu bentuk pikiran yang negatif muncul.
c.              Prinsip Perenungan
Dengan melakukan perenungan, maka kita akan cenderung mampu mengendalikan diri.
d.             Prinsip Kesabaran
Perlu adanya kesadaran akan kondisi emosi yang kita miliki.
e.              Prinsip Pengalihan Perhatian
Manakala kita menyibukkan diri dengan aktifitas yang positif.

Contoh Perilaku Mujahadah An Nafs dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh perilaku Mujahadah An Nafs adalah sebagai berikut :
a. Mampu mengendalikan hawa nafsu saat melihat hal-hal yang disenangi.
b. Menolong orang lain meskipun dalam keadaan sulit.
c. Menguasai diri kita.
d. Saat ada dorongan hati untuk berniat negatif, maka segera ingat Allah.
e. Bersabar saat menghadapi masalah dan berpikir untuk melakukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Hadis tentang Anjuran Mujahadah An Nafs
“Mulailah (berbuat baik) kepada dirimu sendiri, makan beri nafkahlah dirimu lebih dahulu. Bila masih ada yang akan engkau nafkahkan berikanlah kepada keluargamu. Bila masih ada lagi sesudah memberi keluargamu, berikanlah kepada karib kerabatmu. Dan bila masih ada lagi sesudah memberi karib kerabatmu, maka bertindaklah seperti itu, yakni utamakanlah yang lebih erat hubungannya dengan orang yang akan di beri nafkah itu, dan demikianlah seterusnya.” (H.R An Nasa’i dari Jabir)
Horizontal Scroll: Husnudz dzan
 


A.           Pengertian 
Secara bahasa kata “husnudzan“ berasal dari bahasa arab yang terdiri dari 2 kata, yang pertama kata “husnu” dan yang keduanya “adz-dzan”. “husnu” mengandung arti “baik”, dan “adz-dzan” artinya “dugaan atau prasangka
Husnudzan adalah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik atau positif thinking

B.   Macam-macam Husnudzan 
1.Husnudzan kepada Allah SWT (Q.S Al-Baqarah {2} : 216). Husnudzan ini dengan cara :
- Senantiasa ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT
- Bersyukur apabila mendapatkan keni’matan.
- Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
- Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
2.Husnudzan kepada diri sendiri, dengan cara :
- Percaya diri
- Gigih
- Berinisiatif
3.Husnudzan kepada orang lain atau sesama manusia, dengan cara :
- Senang berteman dengan orang lain
- Berpikir positif terhadap orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain
Dalil Al-Qur'an tentang Husnudzan
بسم الله الرحمن الرحيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan dagingsaudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijikkepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah MahaPenerima taubat lagi Maha Penyayang “  (Q.S Al-Hujurat [49] : 12)
Isi dan kandungan ayat
- Ayat ini me   ngajarkan umat islam agar memiliki akhlak yang baik, yakni akhlak kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan kepada sesama umat (muslim maupun non muslim), dan akhlak kepada lingkungan
- Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau jiwa
- Salah satu akhlak tercela yang harus dihindari adalah prasangka buruk (su’udzan)
- Menggunjing juga akhlak tercela yang harus dihindari
- Gibah dan Tajassus juga adalah akhlak yang dilarang.
Sabda Nabi Muhammad SAW
قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم-«إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلاَ تَجَسَّسُوا» (رواه البخارى ومسلم)
“ Hatihati kalian dari dzan / prasangka, karena dzan / prasangka ituadalah ucapan paling dusta, dan janganlah kalian memata-matai sesamakalian “ (H.R Bukhari Muslim)

Hikmah Husnudzan
- Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba (dirinya).
- Selalu bersikap khouf (takut) dan raja’ (berhadap) kepada Allah
- Akan selalu optimis dan tidak berkeluh kesah serta tidak berputus asa.
- Akal fikiran akan selalu jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor atau negatif.
- Terjauh atau terhindar dari permusuhan dengan orang lain dan lebih dapat mempererat tali silaturahmi atau pertemanan
- Tentunya dengan husnudzan ini, pelakunya akan disayangi oleh Allah SWT, Rasul-Nya dan orang lain
Manfaat dan Hikmah Husnuzhan
ü  Tumbuh rasa cinta kepada Allah SWT
ü  Tercipta ketenangan dan kedamaian dalam hati
ü  Terjalin ukhuwah (persaudaraan)
ü   Terhindar dari fitnah
ü  Terhindar dari rasa iri dan dengki
ü  Memperoleh pahala dari Allah SWT.
Contoh perilaku Husnuzzhan
ü  Selalu memperhatikan kepentingan umum, bangsa dan negara
ü  Suka memberikan pembinaan yang baik kepada sesame
ü  Gemar memberikan pertolongan kepada sesame
ü  Selalu menjauhkan diri dari perilaku egois
ü  Meyakini bahwa Allah benar benar Maha Esa
ü  Umat muslim wajib bertaqwa kepada Allah
ü  Beribadah dan berdoa kepada Allah
ü  Bertawakal kepada Allah
ü  Menerima dengan ikhlas semua keputusan dari Allah Swt

Horizontal Scroll: Ukhuwah 


Ukhuwah bisa diartikan sebagai “persaudaraan”. 
Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan “.
Secara majazi kata ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur seperi suku, agama, profesi dan perasaan.
Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “akh” yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti “teman akrab atau sahabat”. 
1.Ukhuwah ‘Ubudiyah atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah SWT. Seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini bersaudara dalam arti memiliki kesamaan dalam beribadah kepada Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)

2.Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh ummat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. (Q.,S Al-Hujurat [49] : 12)

3.Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. (Q.S Al-A’raf [7] : 65)

4.Ukhuwah dalam agama islam, yaitu persaudaraan antara sesama muslim. (Q.S Al-Ahzab [33] 

Dalil Ukhuwah

بسم الله الرحمن الرحيم

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orangorang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itudamaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dantakutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S Al-Hujurat [49] : 10)”



Ukhuwah untuk Menjaga Kerukunan dan Persatuan
Kata kerukunan berasal dari rukun, yang berarti damai, tidak bertengkar. Adapun maksud perlunya persatuan dan kerukunan adalah karena manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
Manfaat dan Hikmah Ukhuwah
a.      Akan mendapatkan rasa manis dan lezatnya iman, sebagaimana sabda Rasulullah: “ Tiga perkara yang barangsiapa mendapatinya, dia akan merasakan manisnya iman, yaitu dia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi daripada kecintaan kepada selain keduanya, dia mencintai saudaranya dan dia tidaklah mencintainya melainkan karena Allah, dia membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia membenci untuk dilemparkan ke dalam An Nar.”  (HR. Al Bukhari dan Muslim)
ü  Allah akan melindungi dari kengerian pada hari kiamat kelak
ü  Mencintai karena Allah akan mendatangkan iman yang akan mengantarnya ke surge
ü  Ukhuwah akan melahirkan akhlak yang sempurna
ü  Ukhuwah akan memperkokoh kekuatan kaum muslimin.

Contoh Perilaku Ukhuwah dalam Kehidupan
ü  Menegakkan sholat berjamaah di masjid
ü  Menebarkan salam
ü  Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit saudaranya
ü  Saling memaafkan
ü  Menajuhi perbuatan maksiat
ü  Saling mendoakan dengan kebaikan








Soal Evaluasi
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling benar!
1.  Bersungguh-sungguh berjuang melawan hawa nafsu disebut juga ….
A. mujāhadatun                      D. ḥusnuẓ-ẓann
B . mujāhadatun-nafs              E. ukhuwah
C .  jihad
2.  Mujāhadatun-nafs memiliki banyak manfaat dan hikmah. Di bawah ini yang bukan manfaat dan hikmah mujāhadatun-nafs adalah ....
A. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
B. Mendapatkan ridha dari Allah subḥānahū wa taʻālā 
C. Dicintai Allah subḥānahū wa taʻālā  dan sesama manusia
D. Hidup menjadi terasa dikekang
E. Hati semakin bersih dan tenang
3. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ṣallāllāhu ‘alaihi wasallam ke Madinah bersama para sahabatnya, mengakibatkan manusia pada saat itu terkelompok menjadi tiga golongan yaitu ….
A. Muhajirı̄n, Anṣār, dan tidak keduanya 
B. Muhajirı̄n, Anṣār, kāir
C. Muhajirı̄n, Anṣār, Munāik
D. Muhajirı̄n, Anṣār, Musyrik
E. Muhajirı̄n, Anṣār, Yahudi
4. Nafsu yang mendorong manusia untuk berbuat keburukan adalah ….
A. An-Nafsul-Muṭmainnah
B. An-Nafsul-Lawwāmah
C. An-Nafsul-Ammārah
D. Nafsu jahat
E. Nafsu angkara murka

5. Kata yang bergaris bawah dalam ayat berikut secara berurutan memiliki terjemahan ….
ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا
A. Mencari – menggunjing – sebagian kamu
B. Mencari kesalahan – sebagian kamu – menggunjing
C. Kesalahan – menggunjing – sebagian yang lain
D. Jangan diberikan – menggunjing – sebagian darimu
E. Mencari-cari kesalahan orang lain – menggunjing – di antaramu
6. Berbaik sangka disebut dengan istilah ….
A. Suuẓ-ẓann
B. Su`ul- khātimah
C. Su`ul- adab
D. Ḥusnul-khātimah
E. Ḥusnuẓ-ẓann
7. Kata yang bergaris bawah dalam ayat berikut secara berurutan memiliki terjemahan ….
اِنَّماَ المُؤمِنُونَ اِخوَةٌ فاَصلِحُو بَينَ اَخوَيكُم
A. Orang-orang mukmin – saudara – kedua temanmua
B. Orang mukmin – bersaudara – damaikanlah
C. Orang mukmin – saudara perempuan – damailah
D. Orang mukmin – damaikanlah – saudara
E. Orang mukmin – bersatu – damaikanlah
8. Perhatikan hadis berikut!
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشدّ بعضه بعضا
Hadis di atas menggambarkan kaum muslimin satu dengan lainnya adalah bagaikan ….
A. Satu badan yang jika salah satu anggotanya sakit maka lainnya ikut merasakan
B. Buih di lautan yang mudah terhempas oleh tiupan angin
C. Satu bangunan yang saling menguatkan
D. Air mengalir di sungai yang jernih
E. Gedung tua yang hampir rusak
9. Ukhuwah antara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh ….
A. Persamaan akidah dan keimanan kepada Allah subḥānahū wa taʻālā
B. Persamaan nasib dan perjuangan
C. Persamaan garis keturunan
D. Berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong
E. Persamaan bangsa
10. Ḥusnuẓ-ẓann kepada Allah dapat dilakukan dengan dua sikap yaitu ….
A. Syukur dan sabar
B. Syukur dan tawaḍu’
C. Syukur dan ikhlas
D. Syukur dan takwa
E. Biasa biasa saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman