BETAPA
BESAR TAGGUNG JAWABKU TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
1.1.Menghayati
nilai-nilai tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat
|
1.1.1.Membiasakan
diri menanamkan nilai-nilai tanggung jawab terhadap keluarga dan
masyarakat
|
2.1.
Menunjukkan perilaku tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat sebagai implementasi dari pemahaman QS. at-Tahriim [66]: 6, surahThaahaa [20]: 132, al-An’aam
[6]: 70, an-Nisaa’[4]: 36, Huud [11] : 117-119 dan
hadis riwayat Al-Bukhari dari
Abdullah bin Umar ,H.R.
Abu Dawud dari Ar-Rabi’ bin Sabrah dan
hadis
riwayat oleh Al- Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah
|
2.1.1.Mengimplementasikan
perilaku tanggung
jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat sebagaiimplementasi
dari pemahaman QS. at-Tahriim [66]: 6, surahThaahaa [20]: 132, al-An’aam [6]: 70, an-Nisaa’[4]:
36, Huud [11] : 117-119 dan hadis riwayat Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar ,H.R.
Abu Dawud dari Ar-Rabi’ bin Sabrah dan
hadis
riwayat oleh Al- Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah
|
3.1.
Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang
tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat yang
terdapat pada QS. at-Tahriim [66]: 6, surahThaahaa [20]: 132, al-An’aam [6]: 70, an-Nisaa’[4]:
36, Huud [11] : 117-119 dan hadis riwayat Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar ,H.R.
Abu Dawud dari Ar-Rabi’ bin Sabrah dan
hadis
riwayat oleh Al- Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah
|
3.1.1.Membaca ayat dan hadist tersebut
3.1.2.Menyebutkan makna mufradat ayat dan
hadist tersebut
3.1.3.Menyebutkan makna keseluruhan ayat dan hadis tersebut
3.1.4.Menjelaskan kandungan ayat dan
hadist tesebut.
3.1.5.Peserta didik dapat menyimpulkan
isi kandungan ayat dan hadist terebut
|
4.1.Mendemonstrasikan
hafalan dan arti per kata ayat al-Qur'an dan Hadis tentang tanggung
jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat yang
terdapat pada QS. at-Tahriim [66]: 6, surahThaahaa [20]: 132, al-An’aam [6]: 70, an-Nisaa’[4]:
36, Huud [11] : 117-119 dan hadis
|
4.1.1. Menunjukkan perilaku tanggung
jawab terhadap keluarga dan masyarakat
|
DEFINISI TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga
bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung
segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar.
bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga
telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah
bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada
kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas
kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Bagi orang yang kurang takut terhadap Tuhan, atau mungkin bahkan
tidak peduli, masih ada konsep mengenai hukum karma. Bahwa alam semesta akan
berfungsi sedemikian rupa sehingga setiap kejahatan akan kembali kepada si
pembuatnya dengan berbagai cara. Demikian pula halnya dengan kebaikan.
Yang manapun itu, bertanggung jawab adalah
nilai moral yang mulia. Yang membuat manusia berhati-hati untuk tidak merugikan
orang lain, bahkan berusaha semampunya untuk selalu berbuat kebaikan bagi orang
lain. Orang-orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi
sistem masyarakat, atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang
tidak bertanggung jawab cenderung merusak sistem di manapun dia berada.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami
periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai
“harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas
namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari
masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan
hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:Manusia mencari makan, tidak lain adalah
karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan
hidupnya.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga
terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi
tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh: Seorang ayah rela bekerja membanting
tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup
tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial.
Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia
lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat
yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat.
Contoh: Seseorang yang menyediakan rumahnya
sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun
alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat,
karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di
lingkungan masyarakat tersebut.
Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia,
setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat,
bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh: Dalam novel jalan tak ada ujung karya
Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri
barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus
pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui
ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah
tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai
tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera
diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih
juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan
perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh: Seorang biarawati dengan ikhlas tidak
menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai
dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat
sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam
rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat
manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya
juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
DEFINISI MANUSIA
Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara
semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan
hakikat hakikat yg mulia.
Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa
dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk
ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam
–world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus
menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis
ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya
suatu kualitas seperti Tuhan.
Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah
kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya
refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap
rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing
realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan
akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan
penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan
memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke
dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg
benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg
lebih mulia daripada eksistensi.
Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini
berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas
kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan
menilai dirinya.
Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif
tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan
menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan
ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter
alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial
yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg
belum diberikan alam.
Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg
ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi
berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor
utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan
kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan
inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,
mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah
timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada
antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif
yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut
ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa
rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi
uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen,
memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya
hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan
tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu
pada sistem nilai.
HUBUNGAN MANUSIA DAN TANGGUN JAWAB
Tanggung jawab merupakan sesuatu yang
mendampingi hak asasi manusia sejak lahir.dapat kita lihat tanggung jawab
mengandung 2 unsur kata yaitu menangggung dan menjawab .menanggung sendiri
yaitu memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah
sesuatu hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon sesuatu
disekitarnya.dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu yang ditanggung dan
harus dilakukan oleh manusia bauk terlihat maupun tidak terlihat.tanggung jawab
sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia maka dari itu
diperlukan sebuah tekad untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab.
Contoh sehari-hari sebuah tanggung jawab yaitu
Ø Seorang anak yang
telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang tuanya maka harus belajar
dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi yang berprestasi
Ø TUHAN menciptakan
manusia ke dunia dan memberikan hak untuk hidup namun manusia tersebut harus
taat dan mematuhi larangannya agar tetap selamat.
JENIS-JENIS TANGGUNG
JAWAB
a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu menuntut
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi.
b) Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan
kehidupan.
c) Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
sosial.
d) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan
lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma
atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat
semaunya sendiri, dan apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab
kepada negara.
e) Tanggung jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan
manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga
tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Surah At-Tahrim : 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Terjemahan Surah At Tahrim : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6)
Sebab Turunnya surat
Attahrim (Asbabun Nuzul)
Ibnu katsir setelah menulis ayat At-Tahrim beliau juga menukil pendapat yang mengatakan bahwa sebab turunnya ayat tersebut adalah Nabi mengharamkan atas dirinya Maria Al-Qibtiah (lih. Tafsir Ibnu Katsir juz.8 hal.158) tapi kemudian beliau menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa sebab turunnya ayat tersebut adalah Nabi mengharamkan atas dirinya madu.
Kemudian Syaikh Utsaimin menguatkan pendapat yang mengatakan sebab
turunnya ayat ini adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengharamkan atas
dirinya madu.
(Lih. Asy-Syarh Al-Mumti’ ala Zad Al Mustaqni’ oleh syaikh
Utsaimin juz.13 hal.217).
Penjelasan Ayat
Segala puji bagi Allah Ta’ala, sholawat dan
salam kita tujukan kepada Nabi Muhammad SAW, para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut
Tabi’in serta kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka sampai hari
Qiyamat. Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan amal harian kita,
sebagai suatu bukti ibadah kita kepada Allah SWT. Sehingga hidup kita mendapat
ridha dari-Nya. Yaitu dengan cara menjaga diri dan keluarga, istri, anak, orang
tua, dan sanak kerabat kita dari adzab api neraka.
قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
Neraka”,
Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.
Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.
Sedangkan Qatadah mengemukakan : “Yakni,
hendaklah engkau menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka
durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada
mereka dan perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam
menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah,
peringatkan dan cegahlah mereka.”Demikian itu pula yang dikemukakan oleh
Adh Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana mereka mengatakan :“Setiap muslim
berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, berbagai hal
berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka dan apa
yang dilarang-Nya.”
Dalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada
orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan
supaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari
manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan
mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah
untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Di antara cara menyelamatkan diri
dari api neraka itu ialah mendirikan salat dan bersabar, sebagaimana firman
Allah SWT.
Terjemahan Kata
Perkata
قُوا
|
Bentuk jamak dari fiil
amr قِ yang berarti peliharalah
|
وَقُودُ
|
Bahan bakar
|
الْحِجَارَةُ
|
Batu
|
غِلَاظٌ
|
Kasar
|
شِدَادٌ
|
Keras
|
Surah Taha : 132
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا
نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
(طه:
١٣٢ )
Terjemahan Surah Taha : 132
Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.
Sebab Turunya Surah Taha : 132 (Asbabun Nuzul)
Thaahaa Termasuk huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian daripada surat-surat Al Quran, ialah
huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan
sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada
Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang
menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama
surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk
menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang
tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran
diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran
Penjelasan Surah Taha : 132
Ø Ayat 132 di atas,
menjelaskan bahwa salah satu kewajiban kepala keluarga adalah memerintahkan
anggota keluarganya untuk melaksanakan dan memelihara shalat dengan baik.
Perintah melaksanakan shalat ini disampaikan kepada anak-anaknya ketika mereka
mulai menginjak usia tujuh tahun seperti termuat dalam hadits :
Ø Artinya : "Perintahkanlah
mereka untuk melakukan shalat ketika menginjak usia tujuh tahun. Dan ketika mereka
menginjak usia sepuluh tahun belum
mengerjakan shalat maka berilah sanksi agar mereka mau mengerjakan shalat.
"
Ø Mengapa shalat
dianjurkan untuk dikerjakan oleh seseorang sejak usia kanak-kanak? Karena di
dalam shalat terkandung nilainilai pendidikan yang luhur yang dapat membina
seseorang menjadi dewasa dalam segala hal. Nilai-nilai itu antara lain :
·
shalat menanamkan sikap selalu dekat dengan Allah
·
shalat menanamkan sikap disiplin
·
shalat menanamkan sikap kebersamaan
·
shalat menanamkan
sikap selalu bersih
·
shalat menanamkan sikap patuh kepada atasan
·
shalat menanamkan sikap peduli terhadap bawahan.
Ø Sikap berikutnya yang
perlu ditanamkan kepada anak adalah sifat sabar, terutama dalam melaksanakan
shalat karena memang shalat itu adalah berat kecuali bagi orang-orang yang
jiwanya te lah khusyuk. Di camping
itu, perlu ditanamkan pula sifat sabar dalam menjalankan perintah yang lain, sabar dalam menjauhi larangan,
dan sabar dalam menerima musibah. Sabar bukan berarti pas-rah terhadap keadaan,
tetapi yang dimaksud sabar adalah teguh pendirian dan tabah dalam menghadapi
godaan
Ø Dalam akhir ayat di atas, Allah menyatakan
: "Kami tidak me‑minta rezeki darimu, tetapi Kamilah yang memberi
rezeki kepadamu. Dan balasan yang baik
adalah bagi orang-orang yang taqwa ".
Ø Maksud dari ungkapan
ini adalah bahwa yang diminta Allah dari manusia
adalah ibadah dan taqwanya kepada Allah, bukan balasan rezeki seperti yang diminta oleh para
pembesar manusia dari bawahannya.
Dan tuntutan ibadah serta ketaqwaan pun bukan berarti bahwa Allah
memerlukan ibadah dan ketaqwaan itu, sebab Allah akan tetap besar dan agung
meskipun tak seorang pun manusia menyembah dan mengabdi kepada-Nya. Tetapi,
ibadah dan taqwa itu mengandung hikmah, kegunaan, manfaat nilai-nilai luhur
seperti yang telah disebutkan di atas. Ini semata-mata untuk keperluan manusia
sendiri. Selanjutnya pahala ibadat akan diterimanya pula nanti di akhirat.
Q.S.
Thaha : 132
|
|
وَأْمُرْ
|
Dan perintahkanlah
|
وَاصْطَبِرْ
|
Dan bersabarlah
|
لَا نَسْأَلُكَ
|
(Kami) tidak meminta kepadamu
|
وَالْعَاقِبَةُ
|
Dan akibat (kesudahan)
|
Surah Al An’am : 70
وَذَرِ الَّذِينَ
اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ
اللَّهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا
أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ
وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
Terjemahan Surah Al
An’am : 70
dan
tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama[485] mereka sebagai main-main
dan senda gurau[486], dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke
dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan
tidak pula pemberi syafa'at[487] selain daripada Allah. dan jika ia menebus
dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya.
mereka Itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka
(disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih
disebabkan kekafiran mereka dahulu.
An Nisa : 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ
وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى
وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ
اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا (٣٦)
sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu
sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Surah Hud : 117-119
وَمَا كَانَ رَبُّكَ
لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ (١١٧)وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ
لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (١١٨)إِلا
مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ
كَلِمَةُ رَبِّكَ
لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (١١٩)
Terjemahan Surah Hud : 117 – 119
·
Ø 117. dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat
kebaikan.
Ø 118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia
umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,
Ø 119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan
untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah
ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan
manusia (yang durhaka) semuanya.
Hadist Tentang Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarga &
Masyarakat
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: كًلُّكُمْ رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ وَالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ
رَاعٍ فِى أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى
بَيْتِ زَوْجِهَا وَ مَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ
سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَقَالَ حَسِبْتُ أَنْ قَالَ :
وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى مَالِ اَبِيْهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَ كًلُّكُمْ
رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
(رواه
البخارى ومسلم والترمذى)
Terjemahan Hadist
Dari Abdullah bin Umar ra. ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Setiap kamu adalah
pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Imam adalah
pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam
keluarganya dan bertanggung jawab atas anggota
keluarganya. Dan seorang perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga
suaminya, dan ia bertanggung jawab atas semua anggota keluarganya. Seorang
pembantu adalah pemimpin bagi harta
majikannya, dan ia bertanggung jawab atas keselamatan dan keutuhan
hartanya". Abdullah berkata : 'Aku mengira Rasulullah mengatakan pula
bahwa seseorang adalah pemimpin bagi harta ayahnya dan bertanggung jawab atas
keselamatan dan keutuhan hartanya itu. Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas'segala yang dipimpinnya. (HR. Bukhari Muslim dan Turmudzi)
Sistem pendidikan Islam juga sekaligus
merupakan sub sistem yang tak terlepas dari pengaruh sub sistem yang lain dalam
penyelenggaraannya. Sistem ekonomi, politik, sosial-budaya, dan idoelogi akan
sangat menentukan keberhasilan penyelenggaran sistem pendidikan yang
berbasiskan aqidah dan syari’ah islam. Dengan demikian maka pengaruh berbagai
sistem lainnya terhadap keberhasilan penyelenggaran sistem pendidikan islam memiliki
keterkaitan yang erat.
Meski disadari betapa pentingnya posisi pendidikan Islam dalam
konteks pendidikan nasional. Namun, harus pula diakui hingga saat ini posisi
pendidikan Islam belum beranjak dari sekadar sebuah subsistem dari sistem besar
pendidikan nasional.
Soal Evaluasi
Berilah tanda silang
pada jawaba yang benar
1.
Kandungan pokok ayat يائيها الذين امنو قو انفسكم واهليكم ناراadalah …
A. perintah untuk menyuruh keluarga melakukan
salat
B. perintah berbuat baik kepada kerabat
terutama orang tua
C. menjaga diri dan keluarga adalah tanggung
jawab
D. malaikat adalah makhluk yang kasar dan
keras
E. manusia juga dapat dijadikan bahan bakar
1.
Arti kata pada ayat غلاظ شدادadalah
…
A. yang tidak durhaka
B. yang
kasar dan keras
C. batu
D. yang
kasar
E.
bahan bakar
2.
Potongan ayat yang menjelaskan bahwa malaikat akan mengerjakan
semua yang diperintahkan oleh Allah
subḥānahū wa taʻālā adalah
A. عليها ملاءكة غلاظ
شداد
B.لايعصون الله ما امرهم
C.قو انفسكم واهلكم
نارا
D.يائيها الذين امنو
قو
E.ويفعلون مايامرون
3.
Sahabat Sayyidina ‘Umar
bin Khaṭab memberanikan diri bertanya
kepada Nabi Muhammad, bagaimana aplikasi dari QS. at-Taḥrı̄m ayat 6 ini, kemudian Nabi Muhammad menjawab …
A. berakhlaklah dengan baik
B. berbuatlah kebaikan
C.
laranglah berbuat kejahatan
D. semua bentuk larangan harus diperhatikan
oleh keluarga
E. laranglah mereka mengerjakan sesuatu yang
kamu juga dilarang dan
perintahkanlah mengerjakan terhadap apa yang kamu diperintah
4.
Dalam membangun sebuah masyarakat madani mutlak diperlukan
adanya pembinaan yang baik dan berkesinambungan. Konsep dari Allah subḥānahū wa
taʻālā untuk hal tersebut, agar dalam
pembinaan diri, keluarga dan masyarakat harus dimulai dari diri sendiri atau istilah lainnya adalah
…
A. ibda’ bil-gairi
B.
ibda’ ma‘al-jamā‘ah
C.
ibda’ bil- jamā‘ah
D.
ibda’ bin-nafsik
E.
ibda’ bil-mujtama‘
5.
Asbābun-nuzūl QS. Ṭāhā
ayat 132 adalah …
A. para sahabat Nabi belum menunjukkan
kesabarabnnya dalam berdakwah
B. orang Yahudi memuji kesabaran Nabi Muhammad
ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam
C. orang Yahudi mengolok-olok kemiskinsn Nabi
Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam
D. keengganan umat Islam pada masa itu untuk
mendirikan shalat
E. orang Yahudi tidak mau meminjamkan tepung
kepada Nabi Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallamtanpa jaminan
6.
Kata yang berarti “dan perintahkanlah kepada keluargamu” pada
QS. Ṭāhā ayat 132 adalah..َ
A. وامر اهلك
B. نحن نزرقك
C. والعاقبة للتقوى
D. عليها واصطبر
E. لانسالك رزقا
7.
Kata yang berarti “dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang
yang bertakwa ” pada QS. Ṭāhā ayat 132
adalah …
A. وامر اهلك
B. عليها واصطبر
C. نحن نزرقك
D. لانسالك رزقا
E. والعاقبة
للتقوى
8.
Hadis tentang tanggung jawab manusia ... ككم راع وككم pada materi pokok hadis diriwayatkan oleh …
A. al-Bukhārı ̄
B.
Muslim
C. Tirmı̄żı ̄
D. Abū
Dāwud
E.
Jawaban a, b dan c benar
9.
Kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam diazab oleh Allah karena mereka
melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah yaitu ….
A. mengurangi timbangan
B. homo seksual
C. liwath
D. memusuhi Nabi
E. kejam
wah keren banget kak. sukses teruuus
BalasHapussuka banget tampilan blognya. terimakasih artikelnya sangat membantu dan mudah di mengerti
BalasHapus